Dompet Digital Blockchain Meluncur di Indonesia



Jakarta -Energy Eco Chain (EEC), perusahaan teknologi asal Singapura, meluncurkan dompet digital ET hybrid blockchain untuk menciptakan platform digitalisasi aset dan pengembangan aplikasi perusahaan yang terbaik.

"Dibandingkan dengan blockchain 1.0 seperti Bitcoin Network dan blockchain 2.0 seperti ethereum, ET hybrid chain technology memiliki tiga fitur canggih yang dikategorikan sebagai blockchain 3.0," kata Chief Operating Officer EEC Foundation Tony Huang dalam keterangannya, Jumat (20/4/2018).

Tony menjelaskan, ET hybrid chain merupakan kontrak cerdas yang fleksibel, meliputi digitalisasi aset, manajemen keuangan, dan perdagangan aset terdistribusi, dan lain-lain.

"ET hybrid chain memiliki sistem keamanan aset digital yang komprehensif. Sebagai contoh, dapat menyediakan fungsi multi-tanda tangan ke dompet digital sehingga beberapa pengambil keputusan dapat secara bersama mengelola aset digital, ini membuat kepemilikan aset digital menjadi milik perusahaan bukan hanya individu," jelas dia.
Selain itu pihaknya juga menyediakan proses persetujuan perusahaan yang disesuaikan sehingga dapat mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan penipuan. 

Jika pemegang kunci pribadi tidak dapat melakukan tanggung jawabnya karena keadaan yang tidak terduga, sistem keamanan akan memberikan perlindungan dan mekanisme pemulihan untuk aset digital perusahaan.

"ET hybrid chain ditampilkan dengan skalabilitas yang efektif. Berdasarkan arsitektur teknologi berbasis hybrid blockchain, ET hybrid chain memiliki kedua karakteristik blockchain publik dan swasta. Di area publik, data dasar dapat ditransmisikan dan diproses secara aman dan transparan," tambahnya.

Di area pribadi, data yang sensitif dan data finansial pun akan dilindungi. Selain perlindungan privasi, blockchain pribadi membuat proses lebih cepat dan lebih efektif dengan transaksi per detik mencapai 2.000, yang memungkinkan banyak aplikasi blockchain tingkat perusahaan untuk beroperasi secara tetap di ET blockchain hybrid.

Menurut Kepala Badan Pengusahaan Batam (Batam Indonesia Free Zone Authority/BIFZA) Lukita Dinarsyah Tuwo, peluncuran rantai hibrida ET merupakan mitra strategis penting sebagai Smart Digital Economy Initiative (SDEI) Batam. 

"Ini kemajuan pengembangan teknologi EEC yang maju dengan kecepatan melampaui apa yang kami harapkan. Saya menantikan aplikasi yang didasarkan pada teknologi blockchain hybrid mutakhir ini dapat diterapkan dengan baik di bidang pembangunan hub keuangan digital, serta promosi infrastruktur dan layanan e-government," kata dia.




Sumber: detik.com 

Comments

Popular posts from this blog

Curang, Peforma iPhone 6S Sengaja Dilambatkan? Apple Malah Suruh Pengguna Ganti Baterai

Telegram Perkenalkan Passport, Apa Itu?

20 Tahun Perjalanan Yahoo Messenger Sebelum 'Tewas'